Nama :
Silvia Tuti
Nim :
2013210096
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Pendekatan ilmu /pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah kita
ketahui dan telah di analisis atau telah diuji coba. Disebut demikian karena
pendekatan-pendekatan yang dipergunakan berasal dari dan menyangkut berbagai
bidang keilmuan (disiplin) lainnya seperti linguistik, sosiologi, psikologi,
antropologi, politik, dan ekonomi. Hal ini akan terlihat secara jelas dalam
pembahasan mengenai berbagai teori, model, pespektif, dan pendekatan dalam ilmu
komunikasi yang akan diuraikan dalam kuliah teori komunikasi.
Dua pencapaian pendekatan ilmu/pengetahuan yang ingin saya
capai dapat dibagi dalam 2 kelompok/aliran pendekatan :
1. Pendekatan scientific (ilmiah-empiris)
2. Pendekatan social sciences (ilmu-ilmu sosial)
* Pandangan scientific, mengemukakan bahwa ilmu
diasosiasikan dengan objektivitas
yaitu yang menekankan prinsip
standarisasi observasi dan konsistensi. Landasan filosophisnya adalah, dunia
ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan struktur. Umumnya padandangan ini dianut
oleh para ahli ilmu eksakta seperti fisika, biologi, kedokteran, matematika dan
lain-lain. Ciri utama pandangan ini adalah pemisahan yang tegas antara known (objek atau hal yang
ingin diketahui dan diteliti) dan knower
(subjek pelaku atau pengamat). Metode yang sering digunakan adalah
metode eksperimen. Tujuan penelitiannya diarahkan pada upaya mengukur ada atau
tidaknya pengaruh atau hubungan sebab akibat diantara dua variabel atau lebih
dengan mengontrol pengaruh variabel lain.
*Mereka harus mampu mencapai kesepakatan/konsensus
walaupun sifatnya relatif dalam arti dibatasi oleh faktor waktu, situasi dan
kondisi tertentu. Selain itu ilmu pengetahuan mengutamakan faktor
penjelasan dan interpretasi karena manusia itu manusia yang aktif dan memiliki
daya pikir, berpengetahuan dan memegang prinsip dan nilai-nilai tertentu serta
tindakannya dapat berubah sewaktu-waktu. Ilmu pengetahuan sosial memerlukan
interpretasi objektif terhadap perilaku manusia guna menangkap makna dari
tingkah laku tersebut. Seringkali perbuatan seseorang semu dalam arti tidak
mencerminkan keinginan hati sebenarnya dari orang tersebut.
Perkembangan
selanjutnya, pendekatan ilmu pengetahuan secara umum terbagi dalam dua kubu:
ilmu pengetahuan tingkah laku (behavioral
science) dan ilmu pengetahuan sosial (social sciences). Kubu pertama umumnya menekankan pengkajian
pada tingkah laku individual manusia,
sedangkan kubu kedua pada interakasi
antar manusia. Perbedaan pada kedua kubu itu pada dasarnya hanya
menyangkut aspek permasalahan yang diamati sedangkan metode pengamatannya
relatif sama.
Pendekatan
ketrampilan
Pendekatan keterampilan adalah
proses suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan
siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Conny,
1992) . Pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang
oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksaksanaan pembelajaran di sekolah
dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin cepat dewasa ini. (Aisyah, 2011)
Keterampilan proses adalah
keterampilan memproses informasi yang diwarnai dengan prinsip-prinsip Cara Belajar
Siswa Aktif yang secara umum hampir sama dengan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL)
seperti termuat dalam Kurikulum 2004 dan 2006. Di Sekolah Dasar, keterampilan
ini seharusnya muncul dalam mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan
teknologi, termasuk juga matematika. Hal ini tercermin dari tujuan pembelajaran
mata pelajaran kelompok ini seperti termuat di dalam kurikulum Sekolah Dasar
2006 yaitu untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri. (Depdiknas, 2006)
Pendekatan sikap/perilaku
Menurut saya pendekatan yang paling
meyakinkan dalam menguraikan aspek kekuasaan dalam etika dan filsafat
kepemimpinan adalah untuk menganalisis otoritas yaitu "pendekatan perilaku”. Pendekatan perilaku
Sebaliknya, lebih bermanfaat untuk mempelajari perilaku manusia karena
merupakan gejala yang benar-benar dapat diamati.
Pada umumnya pendekatan perilaku
tidak hanya perilaku hanya orientasi perilaku dan kegiatan manusia, melaikan
orientasinya terhadap kegiatan kegiatan tertentu seperti sikap, motivasi,
perpepsi, evaluasi, tuntutan, harapan, dan sebagainya.
Pendekatan perilaku tidak saja
mempelajari faktor pribadi, tetapi juga faktor-faktor lainnya seperti budaya,
sosiologi, dan psikologi. Disamping itu, pendekatan perilaku menampilkan suatu
ciri khas yang revolusioner yaitu suatu orientasi kuat untuk lebih
mengilmiahkan ilmu politik.
Salah satu ciri khas pendekatan
perilaku ini adalah pandangan bahwa masyarakat dapat dilihat sebagai suatu
sistem sosial dan negara sebagai suatu sistem politik yang menjadi subsistem
dari sistem sosial. Dalam suatu sistem, bagian-bagiannya saling berinteraksi,
saling bergantungan, dan semua bagian bekerja sama untuk menunjang
terselenggaranya sistem itu. Sistem mengalami interaksi dari lingkungan tetapi
berusaha mengatasinya dengan memelihara keseimbangan.
Mendesain
Model Kompetensi
Menjawab Masalah Apa ?
Model
kompetensi dapat menjawab permasalahan pendekatan
ilmu/pengetahuan,pendekatan ketrampilan,pendekatan sikap/perilaku.
Disamping itu model kompetensi dapat menjadi alat untuk memprediksi
keberhasilan kinerja seseorang yang superior.
Model
kompetensi akan sangat membantu para pembaca dalam menjalankan sistem
kompetansi seperti; penerimaan dan penempatan, rencana penggantian , pelatihan
dan pengembangan, manajemen kinerja dan manajemen imbal jasa. Model kompetensi
juga akan sangat berarti bagi pembaca dalam memastikan apakah kompetansi
yang sudah dilakukan oleh perusahaan dalam bidang kompentensi pendekatan akan
memberi dampak yang maksimal dalam usaha meningkatkan kinerja suatu
kompetensi pendekatan.
Manfaat Apa Yang Anda Peroleh ?
- Memahami apa, mengapa,
bagaimana, dan manfaat model kompetensi pendekatan.
- Mampu mengembangkan dan
menetapkan model kompetensi dengan berbagai pendekatan.
- Menjelaskan langkah-langkah
dalam mengembangkan dan menetapkan model kompetensi dengan berbagai
pendekatan.
Apa Saja Yang Dibahas ?
- Apa, mengapa dan
bagaimana dengan model kompetensi pendekatan?
- Manfaat menggunakan model
kompetensi.
- Teknik mengembangkan dan
merancang model kompetensi.
Siapa Yang Perlu Ikut ?
·
Semua
pimpinan yang bertanggung jawab langsung dan tidak langsung dalam pengembangan
kompetansi pendekatan.
·
Dosen
wali.
·
Dosen
mata kuliah.
·
Teman-teman
yang berminat.